Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia Tutum Rahanta mengatakan rencana PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) menutup tiga gerai Lotus Department Store di Thamrin, Bekasi dan Cibubur, imbas dari persaingan usaha yang tidak bisa diimbangi saat ini. Musababnya, industri penjualan online atau e commerce berkembang cukup pesat.
“Karena sudah tidak bisa survive lagi. Karena kondisi saja (tren penjualan berubah ke digital),” kata Tutum kepada Tempo di Jakarta, Selasa, 24 Oktober 2017.
Ia menuturkan industri ritel tahun depan akan tetap mengalami kontraksi. Untuk itu, Tutum menyarankan industri ritel juga harus ikut dengan perubahan yang terjadi.
“Solusi (agar industri ritel bisa bertahan) ikuti perubahan konsumen,” ucapnya.
Selain itu, pemerintah harus segera membuat regulasi atau aturan main bisnis e-commerce yang sedang berkembang saat ini. Menurutnya, pemerintah harus membuat aturan yang adil untuk bisnis penjualan yang offline maupun yang online.
Dengan perlakuan yang sama, kata Tutum, kedua industri tersebut akan mampu bersaing. “Harusnya ada perlakuan yang sama dari mulai perpajakan, SNI, BPOM, ijin edar dan lainnya.”
Lebih lanjut ia mengatakan dalam persaingan usaha memang pasti ada yang berhasil, bahkan bangkrut seperti Lotus. Hal itu, kata dia, sudah biasa dalam melakukan bisnis. Yang diharapkan asal ada perlakuan adil untuk semua,” ujarnya. “Kalau tidak, nanti yang patuh akan mengikuti yang tidak patuh.”