Teknologi dalam industri ritel terus berubah secara cepat. Sebagai pemilik bisnis ritel, Anda harus mampu berpacu dengan perubahan tersebut agar Anda mampu bertahan dalam tingkat persaingan yang begitu tinggi di industri ini. Meskipun masa depan industri ritel tidak dapat diprediksi secara akurat, namun setidaknya Anda bisa mendapatkan gambaran yang bagus tentang apa yang akan terjadi dalam beberapa tahun ke depan dengan melihat teknologi ritel yang sedang populer saat ini.
Perlu diingat bahwa Anda tidak harus memiliki seluruh teknologi ritel yang disebutkan dalam artikel ini, akan tetapi beberapa teknologi berikut ini sangat layak untuk dipertimbangkan.
1. AR & VR
Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) semakin populer di kalangan retailer pada tahun ini. Kedua teknologi ini dianggap mampu menghadirkan customer experience yang hebat dan juga menarik lebih banyak pengunjung.
VR memungkinkan pengunjung toko untuk memasuki “dunia lain” atau realita semu dan membuat mereka seolah-olah berada di sana, sementara AR menghadirkan berbagai visualisasi tambahan dalam realita yang sebenarnya, biasanya berupa gambar, teks, benda bergerak, dan lain-lain.
Beberapa retailer yang menggunakan kedua konsep ini adalah Amazon, IKEA, Zara, dan Adidas. Zara menyediakan aplikasi AR yang mengizinkan pengunjung untuk mendapatkan informasi visual mengenai harga pakaian dan bahkan melihat bagaimana pakaian tersebut dikenakan oleh para model hanya dengan memfokuskan kamera smartphone mereka pada area tertentu di dalam toko.
Adidas mengusung tema yang tidak kalah seru melalui VR. Produsen sportswearmultinasional ini menghadirkan pengalaman in-store di situs web mereka melalui sebuah video yang memperlihatkan suasana toko mereka dalam 360 derajat. Pelanggan bahkan dapat melihat informasi detail mengenai produk-produk mereka dan langsung membeli produk yang mereka inginkan melalui video tersebut.
2. Pelacakan Pengiriman
Kini sudah banyak ecommerce yang memberikan kemudahan bagi para pelanggannya untuk melacak status pengiriman pesanan mereka sendiri melalui aplikasi. Jika dahulu hanya pemilik toko yang bisa melacak kurir, kini pelanggan pun bisa. Ini merupakan salah satu strategi terbaik untuk meningkatkan pengalaman pelanggan.
3. Pencarian via Suara
Konsumen cenderung memilih metode berbelanja yang menurut mereka paling praktis. Salah satu metode berbelanja yang saat ini paling digemari oleh konsumen adalah voice-based shopping. Melalui aplikasi seperti Google Home, Amazon Alexa, dan HomePod, konsumen hanya perlu menyebut atau meminta produk yang mereka inginkan dan kemudian mendapatkan berbagai rujukan dalam hitungan detik.
Jika Anda ingin agar toko Anda dirujuk oleh Google Home, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah meningkatkan SEO Anda. Simak video berikut ini untuk mempelajarinya.
4. BOPIS
Meskipun ecommerce kian meningkat, toko fisik masih tetap diminati oleh konsumen. Menurut survei yang dilakukan oleh TimeTrade, 85 persen konsumen lebih menyukai berbelanja di toko fisik ketimbang online. Akan tetapi, sebagian besar dari mereka tidak langsung datang ke toko fisik untuk berbelanja. Biasanya, mereka mencari produk yang mereka incar secara online terlebih dahulu, baru kemudian membelinya di toko fisik.
Saat ini, banyak toko ritel yang memanfaatkan fenomena tersebut dengan mengadaptasi strategi BOPIS (Buy Online, Pickup In-Store). Mereka mengizinkan pelanggan untuk membeli produk di situs web mereka dan mengambilnya langsung di toko fisik mereka. Beberapa retailer yang mempelopori taktik ini di antaranya Target, Lowe’s, Walmart, Nordstrom, dan The Home Depot. Tahun ini diperkirakan bahwa 86 persen retailer akan mengimplementasikan strategi ini.
5. Self-Service Kiosk
Sekarang bukan hanya kafe dan restoran yang menyediakan teknologi ini, tetapi juga berbagai toko ritel. Penggunaan self-service kiosk dimaksudkan untuk memberikan pengalaman belanja yang lebih memuaskan untuk pelanggan. Dengan menggunakan teknologi ritel ini, pelanggan dapat mengecek ketersediaan, menemukan ukuran atau warna produk yang tepat, dan bahkan melakukan pembayaran dengan memasukkan data kartu kredit. Jadi, tidak ada lagi antrian panjang di kasir.
6. Cloud POS
Cloud POS masih menjadi salah satu teknologi ritel paling populer pada tahun ini. Sistem ini tidak hanya membantu mereka mempercepat proses checkout bagi pelanggan, tetapi juga menyimpan data penting seperti detail kartu kredit pelanggan secara lebih aman. Staf tidak harus bergantung pada mesin kasir, karena mereka dapat mengelola pembayaran menggunakan smartphone atau tablet mereka bahkan ketika sekalipun listrik sedang padam. Sistem ini juga merupakan opsi yang terjangkau untuk pengusaha ritel kecil.
7. Otomatisasi Pemasaran
Kini telah semakin banyak retailer yang menyadari betapa signifikannya solusi otomatis terhadap efisiensi aktivitas bisnis mereka, termasuk juga pemasaran. Semakin banyak pelanggan, maka semakin kompleks campaign yang harus dijalankan, sebab pelanggan memiliki karakteristik dan preferensi yang berbeda.
oftware otomatisasi pemasaran mengizinkan retailer untuk mensegmentasikan pelanggan dan membuat campaign yang tertarget. Campaign dapat dikustomisasi dan disesuaikan dengan preferensi pelanggan, begitu pula dengan newsletter. Retailer juga dapat memberikan trigger untuk mengirim campaign berdasarkan aksi yang dilakukan oleh pelanggan mereka, misalnya; Amazon mengirimkan email tentang rekomendasi produk kepada pelanggan mereka setelah mereka membeli produk yang serupa.