Friday  Mubarak  Resmi  Meluncur.  Kolaborasi  Aprindo  dan  Pemerintah  Untuk Kenaikan Omset Ritel

0
482

Jakarta, 28 Februari 2025 – Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) secara resmi meluncurkan program Friday Mubarak, sebuah inisiatif besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sektor ritel modern, untuk meningkatkan daya beli masyarakat, serta memastikan stabilitas harga bahan pokok menjelang dan selama bulan Ramadan.

Program ini ditargetkan mampu mencatatkan omset hingga Rp 2,5 triliun per hari, dengan total transaksi diproyeksikan mencapai Rp 77 triliun selama periode 28 Februari – 28 Maret 2025. Angka ini menunjukkan potensi kenaikan 50 hingga 69 persen dibandingkan periode reguler.

Ketua Umum DPP Aprindo, Solihin, dalam acara peluncuran di Hypermart Puri Jakarta Barat, menegaskan bahwa Friday Mubarak bukan sekadar program promosi, tetapi sebuah langkah strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan pertumbuhan sektor ritel.

Selain di Hypermart Puri Jakarta, acara launching Friday Mubarak juga dilakukan secara serentak di 5 (lima) lokasi lainnya yaitu Super Indo Kota Semarang, Alfamart Lampung, Indomaret Kabupaten Dairi, Muara Mart Maluku Ternate dan Islamic Center Mataram.

“Momentum Ramadan selalu memberikan dampak signifikan bagi sektor ritel. Melalui Friday Mubarak, kami ingin memastikan bahwa masyarakat bisa memperoleh kebutuhan pokok dengan harga stabil, serta meningkatkan akses pasar bagi UMKM. Dengan kolaborasi yang kuat antara dunia usaha dan pemerintah, kami yakin program ini dapat memberikan manfaat luas bagi ekonomi nasional,” ujar Solihin.

Untuk memastikan keberhasilan program ini, Aprindo menggandeng berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kemenko Perekonomian RI, Kemenko Pangan, Kemendag, Kemendagri, Kemenkop UKM, Kemenperin, Kementan, Bulog, Bapanas, dan BPJPH.

Program ini juga didukung oleh lebih dari 150 brand ritel nasional, yang akan memberikan berbagai penawaran dan harga terjangkau untuk masyarakat. Selain itu, Friday Mubarak dirancang untuk membantu menjaga stabilitas harga bahan pokok, terutama komoditas yang permintaannya melonjak selama Ramadan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, yang turut hadir dalam acara peluncuran, memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif Aprindo.

“Kolaborasi antara sektor ritel dan pemerintah dalam Friday Mubarak menjadi contoh sinergi yang baik dalam menjaga daya beli masyarakat dan memastikan ketersediaan bahan pokok,” katanya.

Ia menambahkan, untuk menjaga momentum positif ini, pemerintah juga telah mendorong konsumsi masyarakat selama libur Ramadan dan Lebaran hingga perayaan Nyepi dengan juga memberikan berbagai kemudahan. Stimulus yang diberikan antara lain berupa diskon harga tiket pesawat lebih dari 10% (selama dua minggu untuk penerbangan domestik), diskon tarif tol sebesar 20%, program pariwisata mudik Lebaran, program mudik gratis bersama 74 BUMN kolaborator, tiket gratis angkutan laut Lebaran 2025, dan Operasi Pasar (OP) untuk menjaga stabilitas bahan pokok.

Menko Airlangga juga mengarahkan agar ada tambahan satu season lagi untuk penyelenggaraan program belanja nasional, misalnya pada masa back to school nanti.

“Saya titip di antaranya nanti setelah bulan April sampai Desember harus ada satu season lagi agar bisa mendongkrak sales. Tadi dengan Badan Pangan kita sudah cek dengan beberapa daerah relatif kondisi suplai pangan aman, dan mereka membuat rata-rata diskon dari 30% sampai 50%. Hal itu tentu akan sangat membantu masyarakat,” pungkasnya. Ia juga menambahkan bahwa program ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan dan memberdayakan pelaku usaha kecil serta menengah.

Targetkan Pertumbuhan Ekonomi

Dengan estimasi transaksi harian mencapai Rp 2,5 triliun, program ini diproyeksikan dapat memberikan dampak luas, tidak hanya bagi sektor ritel tetapi juga bagi produsen dan pelaku UMKM yang menjadi bagian dari rantai pasok.

Solihin menambahkan, Friday Mubarak diharapkan bisa menjadi solusi atas beberapa tantangan utama selama Ramadan, seperti fluktuasi harga, ketimpangan distribusi bahan pangan, serta meningkatnya permintaan terhadap produk halal dan bersertifikasi.

“Kami ingin menciptakan ekosistem ritel yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Dengan memastikan harga tetap stabil, stok pangan tersedia, dan UMKM mendapatkan akses pasar yang lebih luas, kami optimis program ini bisa memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat,” tambahnya.

Tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan omzet ritel modern yang tergabung dalam Aprindo, Friday Mubarak juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi ritel tradisional, baik yang berada di daerah maupun yang tidak berjejaring.

Solihin menegaskan bahwa peningkatan daya beli masyarakat yang terjadi selama Ramadan tidak boleh hanya dinikmati oleh ritel modern saja, tetapi juga harus berdampak pada warung-warung kecil, pasar tradisional dan ritel lokal.

“Kami berharap program ini tidak hanya menggerakkan ritel modern, tetapi juga ritel tradisional. Jika daya beli masyarakat meningkat, maka warung-warung kelontong, pasar tradisional, dan pedagang kecil di daerah juga akan ikut merasakan dampaknya. Inilah yang kami sebut sebagai pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif,” jelas Solihin.

Dalam mendukung hal ini, Aprindo juga mendorong kolaborasi antara pemasok besar dengan distributor kecil dan pedagang sektor agar distribusi barang tetap merata, tidak hanya terpusat di kota-kota besar. Dengan demikian, warung dan toko kecil tetap memiliki akses pada produk berkualitas dengan harga yang bersaing.

Momentum Kolaborasi

Melalui Friday Mubarak, Aprindo berharap dapat menginspirasi lebih banyak kerja sama antara pemerintah dan dunia usaha dalam membangun ketahanan pangan nasional. Solihin menekankan bahwa program ini bukan hanya  sektor jangka pendek selama Ramadan, tetapi bisa menjadi model bagi kebijakan jangka sektor dalam menjaga stabilitas harga dan distribusi barang.

“Kami ingin program ini menjadi awal dari berbagai inisiatif serupa yang bisa membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan sinergi yang kuat, kami percaya sector ritel Indonesia akan terus berkembang dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat,” pungkasnya.

Peluncuran Friday Mubarak ini menandai komitmen Aprindo dalam menggerakkan ekonomi nasional dengan menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat dan pelaku usaha di Indonesia. Dengan target transaksi yang ambisius serta dukungan dari berbagai pihak, program ini diyakini akan menjadi tonggak penting dalam memperkuat sektor ritel dan perdagangan nasional.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here