Jadi Konsumen Cerdas dan Berdaya dengan Cek KLIK

0
1305

Jakarta – Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar menjadi target pasar potensial bagi peredaran Obat dan Makanan, baik produk dalam negeri maupun impor. Gencarnya iklan dan promosi produk serta pemberian promo menarik seringkali membuat masyarakat semakin konsumtif. Untuk itu, perlindungan konsumen menjadi poin penting yang harus diberikan kepada masyarakat. Melalui program edukasi dengan kampanye Cek KLIK (Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluwarsa) serta Aplikasi BPOM Mobile (2D barcode), Badan POM turut membangun awareness masyarakat untuk selalu memilih, membeli, dan mengonsumsi produk Obat dan Makanan yang aman.

“Kesadaran dalam memilih dan mengonsumsi Obat dan Makanan harus dimulai dari setiap individu. Dengan kampanye Cek KLIK, masyarakat diedukasi untuk menjadi konsumen yang cerdas dan berdaya dalam melindungi diri sendiri, keluarga, dan lingkungannya.” Demikian disampaikan Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito saat talkshow Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) dalam rangka peluncuran Program Nasional “Ayo Cek KLIK Sebelum Belanja!” di Jakarta, Sabtu (07/09).

Upaya edukasi Obat dan Makanan kepada masyarakat tidak hanya menjadi tanggung jawab Badan POM, namun juga pelaku usaha dan lintas sektor terkait termasuk asosiasi dan lembaga sosial masyarakat. Untuk itu Badan POM senantiasa membangun kerja sama dengan pelaku usaha dan melibatkan masyarakat secara aktif, salah satunya dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo). Aprindo merupakan asosiasi pelaku usaha yang memiliki pengurus daerah di 34 (tiga puluh empat) provinsi di seluruh Indonesia dan beranggotakan 40.000 (empat puluh ribu) ritel modern kecil hingga besar. Salah satu wujud nyata sinergisme Badan POM dengan Aprindo adalah pemasangan materi edukasi Cek KLIK pada display counter di sarana ritel seluruh Indonesia.

“Keterlibatan pelaku usaha ritel ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab pelaku usaha dalam memberikan perlindungan konsumen berupa penyediaan produk yang aman dan berkualitas serta edukasi bagi konsumen di sarana ritel,” ujar Penny K. Lukito. Sementara itu, di ranah online, aplikasi BPOM mobile (2D barcode) memberi kemudahan kepada masyarakat dalam melakukan pengecekan produk Obat dan Makanan yang terdaftar melalui scanning 2D barcode pada label produk. “Melalui aplikasi ini masyarakat juga dapat melakukan pengaduan terhadap suatu produk atau mendapatkan informasi terkini dari Badan POM,” tukas Kepala Badan POM.

Kepala Badan POM menjelaskan bahwa Program Nasional “Ayo Cek KLIK Sebelum Belanja!” ini merupakan langkah awal. Kedepan, akan terus dilakukan berbagai program lainnya bersama pelaku usaha dan lintas sektor untuk melindungi masyarakat dengan lebih optimal. “Kami mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menjadi konsumen yang cerdas dan berdaya. Teliti sebelum membeli dan laporkan jika ada pelanggaran. Dengan Cek KLIK sebelum membeli produk dan mengecek produk melalui aplikasi BPOM mobile, mari bersama kita wujudkan SDM unggul dan sehat untuk membangun Indonesia maju,” ajak Kepala Badan POM.

Selain Kepala Badan POM, turut hadir sebagai narasumber dalam acara talkshow KIE adalah Ojak S. Manurung (Kementerian Perdagangan), Tulus Abadi (Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia/YLKI), Fathurrahman (Aprindo), dan Ussy Sulistiawaty (public figure). Dalam talkshow akan dibahas mengenai hak-hak konsumen, peran pemerintah dan kewajiban pelaku usaha dalam memberikan perlindungan bagi konsumen, peran Badan POM dalam pengawasan Obat dan Makanan, serta konsumen cerdas dan berdaya.

https://www.pom.go.id/new/view/more/pers/494/Jadi-Konsumen-Cerdas-dan-Berdaya-dengan-Cek-KLIK.html

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here